Sabtu, 19 Maret 2016

https://docs.google.com/spreadsheets/d/11ek250-_O0g55huVuWBrMuW2EKkBY3EDVZ_cESRrdrk/edit#gid=2007074101tugas anreg 2
https://docs.google.com/spreadsheets/d/11ek250-_O0g55huVuWBrMuW2EKkBY3EDVZ_cESRrdrk/edit#gid=2007074101
https://docs.google.com/spreadsheets/d/11ek250-_O0g55huVuWBrMuW2EKkBY3EDVZ_cESRrdrk/edit#gid=2007074101

Minggu, 06 Maret 2016


Nama: Saptini Yuli Astuti
NIM   : 201532266

Tugas Analisa Regresi 

Buatlah hipotesis deskriptif, hipotesis komparatif, hipotesis asosiatif masing-masing 2 (dua) buah dan diskusikan dengan orang yang dapat memberikan masukan untuk perbaikan.

Hipotesis Deskriptif
.Hipotesis dikembangkan dari pernyataan deskriptif. Contohnya : Seberapa besar peran keluarga dalam mencegah penyakit demam berdarah ? Maka hipotesis deskriptif berbunyi : peran keluarga dalam mencegah penyakit demam berdarah.
   - Contohnya : Apakah intensitas belajar mahasiswi yang menetap dikos rendah? Maka hipotesis deskriptifnya : Rendahnya tingkat intensitas belajar mahasiswi yang menetap dikos.

Hipotesis Komparatif

 Hipotesis dikembangkan dari pertanyaan komparatif. Contohnya: : Apakah ada perbedaan kadar perlemakan hati antara penderita obesitas anak-anak dan obesitas pada dewasa? Maka hipotesis komparatif ditulis : Ada perbedaan kadar perlemakan hati antara penderita obesitas anak-anak dan dewasa.
- Contohnya : Apakah ada perbedaan status gizi wanita hamil dan wanita tidak hamil? Maka hipotesis komparatifnya : Ada perbedaan status gizi wanita hamil dan wanita tidak hamil.

 Hipotesis Asosiatif

- Dikembangkan dari pertanyaan asosiatif. Contohnya : Apakah ada hubungan antara 1000 pertama hari kehidupan pada resiko anak stunting? Maka hipotesis asosiatifnya : Ada hubungan antara 1000 pertama hari kehidupan pada resiko anak stunting.
Contohnya : Apakah ada hubungan antara obesitas pada penyakit kardiovaskuler? Maka hipotesis asosiatifnya : Ada hubungan antara obesitas pada  penyakit kardiovaskular.



Jumat, 30 Oktober 2015

      1. Bagaimana cara menghadapi responden yang super aktif ? Nur aida
Jawab : 
Menjadi pasif sementara
Pasif disini bukan berarti tidak melakukan apapun, namun menjadi diam dan mendengarkan setiap perkataan yang responden katakan, bisa jadi apa yang dikatakan responden bisa dijadikan solusi atau pembelajaraan kedepannya untuk lebih baik lagi. Jadilah pendengar yang baik jika responden menanyakan sesuatu baru kita sebagai konselor menjawab dengan tepat dan detail atur raut wajah dan kata-kata yang keluar dari pembicaraan kita.

2. Jelaskan mengenai atraksi personal? Dan berikan contoh? Henny barutu
Jawab :
Atraksi interpersonal itu adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang. Makin tertarik kita dengan orang lain maka kecendrungan kita untuk berkomunikasi dengannya menjadi lebih besar pula.
Contohnya :
Ketika kita konseling kita memilih untuk berkomunikasi dengan konselor yang ramah, supel, yang kita anggap mengetahui segalanya (pengetahuan cukup) dibanding dengan konselor yang tidak ramah dan terkesan jutek.

3.  Didalam atraksi  interpersonal terdapat faktor personal berikan contoh dari faktor personal? Endah yuniawati
Jawab :
     1.     Kesamaan Karakteristik personal
a.Komunikasi yang ditandai dengan adanya kesamaan dalam nilai, sikap dan keyakinan, tingkat/status sosial, ekonomi, agama, ideologi.
b.Contohnya : Komunikasi yang terjadi antara mereka yang memiliki kesamaan misalnya status sosial  . Dokter  X  bertemu dengan Dokter Y yang membahas mengenai penyakit.
     2.       Tekanan/emosional
a.Contohnya : Orang yang berada dalam tekanan, binggung, cemas akan berkomunikasi dan mengiginkan orang lain untuk dapat membantunya. misalnya kita mendapat musibah sakit (dalam tekanan) seperti itu kita pasti meminta bantuan kepada tenaga medis untuk mengobatinya.
     3.         Isolasi sosial
a. Contohnya : Sebagai makhluk sosial kita tidak dapat hidup terasing dalam wakru yang cukup lama
     4 .   Harga diri rendah
a. Contohnya : Orang yang merasa penampilannya kurang menarik akan mudah menerima persahabatan dengan orang lain.


 4. Komunikasi interpersonal yang baik dan efektif itu seperti apa? Andini Dea
Jawab :
Komunikasi Interpersonal dapat dikatakan efektif dan baik jika memenuhi tiga persyaratan yaitu;
1.      Pesan yang dapat diterima dan dipahami oleh komunikan sebagaimana dimaksud oleh komunikator.
Contohnya : Seorang komunikator harus memiliki kredibilitas  (diakui) karena pengalamannya, pengetahuan yang baik, daya tarik dan berorientasi pada psikologis konsumen. Seorang komunikator dalam konsultasi harus menjelaskan dengan jelas, tidak rumit, menggunakan metode agar lebih mudah dipahami komunikan. Dan komunikan (konsumen) harus cakap, memiliki sikap supel dan pengetahuan yang cukup.
2.      Ditindak lanjuti dengan perbuatan secara suka rela.
Contohnya : Setelah berkonsultasi dengan ahli gizi konsumen menerapkan secara sukarela (tanpa paksaan) apa yang menjadi rekomendasi dalam konsultasi tersebut.
3.       Meningkatkan kualitas hubungan antar pribadi.
Contohnya : jika kita dapat mempertahankan satu konsumen dan konsumen berulang untuk berkonsultasi

5. Situasi apa yang terjadi dalam komunikasi interpersonal bila tidak ada interaksi personal yang muncul ? Rafika silvana
Jawab :
Tidak ada situasi apapun yang terjadi karena salah satu unsur utama dari komunikasi adalah interaksi (feedback) imbal balik dari komunikan.

6. Bagaimana cara berkomunikasi yang baik sehingga konsultasi dapat berjalan baik ? Nurhayati Simarmata 
Jawab :
Sebagai seorang penyuluh/konsultan gizi kita ditutuntut untuk menjadi tenaga profesional yang memiliki kemampuan berkomunikasi dengan orang lain/public speaking yang baik. Komunikasi yang dilakukan biasanya adalah dengan orang lain yang belum tentu dikenal, jadi untuk mencapai keberhasilan konsultasi gizi kita sebagai konsultan harus melakukan hal berikut :

1.  Pesan yang disusun dalam konsultasi gizi  harus jelas, tidak rumit dan tidak bertele-tele
2. Bahasa yang mudah dimengerti/dipahami oleh banyak orang, dan  tidak diperbolehkan menggunakan istilah medis yang rumit
3. Bentuk gambar yang baik (presentasi atau media yang mendukung) sebagai contohnya menggunakan brosur yang disertai berbagai gambar untuk food model.
4.  Selanjutnya tanyakan kembali “ apa kah sudah cukup jelas” jika dibilang cukup, konsultan wajib menanyakan kembali isi konsultasi yang telah disepakati bersama guna menghindari terjadinya miss komunikasi.